3 Feb 2017

Instruman Landing Sytem 2

PRINSIP SISTEM ILS

1.1.   UMUM
ILS singkatan dari Instrument Landing System adalah alat bantu navigasi yang memberi informasi kepada penerbang untuk pendekatan menuju ke landasan.
ILS dimaksud untuk memudahkan penerbang mengadakan pendekatan ke landasan terutama pada waktu cuaca kurang baik dan visibility yang terbatas. Karena itu ILS dapat meningkatkan banyaknya pendaratan dari suatu bandara pada segala cuaca.

1.2.      PENJELASAN ILS
Supaya aman melakukan proses pendekatan atau pendaratan ke landasan adalah perlu memberikan informasi yang tepat untuk posisi/jarak pesawat terhadap threshold landasan, posisi terbang di sumbu/as (center line) landasan dan sudut pendaratan.
3 (tiga) komponen informasi dari sistem ILS.
a.   Pemancar Localizer sebagai pemandu kekanan/kekiri dari as landasan.
b.   Pemancar Glide Slope sebagai  pemandu sudut pendaratan pada sumbu landasan.
c. Marker Beacon (Inner, Middle dan Outer Marker Beacon) yang terletak pada jarak tertentu dari threshold sebagai pemandu jarak horizontal terhadap threshold landasan.

Dalam kondisi tertentu  peralatan DME dapat digunakan sebagai pengganti Marker Beacon tersebut.


Localizer bekerja pada frekwensi VHF antara 108 – 111.975 MHz dan umumnya dengan jangkauan penerimaan ± 25 NM. Jajaran antena Localizer terletak ± 1000 feet (300 m) dari ujung (stop end) landasan dan umumnya terletak tegak lurus dengan as landasan. Glide Slope bekerja pada frekwensi UHF antara 328.6 MHz – 335.4 MHz dan umumnya dengan jangkauan penerimaan ± 10 NM.
Antena Glide Slope terletak pada jarak ±300 m dari threshold pendaratan dan ±120 m dari as landasan.
Marker Beacon bekerja pada frekwensi VHF pada frekwensi 75 MHz. Marker Beacon digunakan untuk memberi informasi jarak terhadap threshold, sbb: Outer Marker terletak 7,2 Km dari threshold pendaratan, dimodulasi dengan nada (tone) 400 Hz dan dikode/sandi dengan garis-garis. Middle Marker terletak 1050 m dari threshold pendaratan, dimodulasi dengan nada (tone) 1300 Hz dan dikode/sandi dengan garis dan titik. Inner Marker terletak antara 75 m dan 450 m dari threshold pendaratan, dimodulasi dengan nada (tone) 3000 Hz dan dikode/sandi dengan titik-titik. Dalam beberapa hal Marker Beacon tidak dipasang, sebagai gantinya dapat dipasang DME pada Glide Slope (co-located). Peralatan  ILS pada umumnya terdiri dari Pemancar dual, monitor, kontrol dan jajaran antena.

1.3.      TEORI ILS
Localizer maupun Glide Slope bekerja dengan prinsip yang sama. Localizer bekerja untuk memberikan informasi panduan horizontal, sedangkan Glide Slope memberi informasi panduan vertikal.Pemancar memancarkan frekwensi carrier yang dimodulasi AM (Amplitude Modulated) dengan dua sinyal audio ialah 90 Hz dan 150 Hz.Bila pesawat pada posisi sudut pendaratan dan perpanjangan as landasan, akan menerima sinyal modulasi 90 Hz dan 150 Hz yang sama besarnya (DDM=0).Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa posisi pesawat adalah berhubungan dengan perbedaan Modulation Depth 90 Hz dan 150 Hz.Untuk Localizer DDM=0 bila posisi pesawat pada perpanjangan as landasan, sedangkan untuk Glide Slope DDM=0 bila posisi pesawat pada posisi sudut pendaratan.Pada Localizer modulasi sinyal 90 Hz mendominasi sebelah kiri perpanjangan as landasan pendekatan dan 150 Hz mendominasi sebelah kanan perpanjangan as landasan pendekatan.Untuk Glide Slope modulasi sinyal 90 Hz mendominasi di atas sudut pendaratan (descent path) dan 150 Hz mendominasi di bawah sudut pendaratan. Sudut pendaratan pada umumnya 3 derajat.Karena pancaran frekwensi yang dipakai Localizer maupun Glide Slope terpengaruh terhadap pantulan pancaran dari bangunan, gunung-gunung. Bila perlu untuk mengurangi pengaruh tersebut dapat menambahkan pancaran sinyal di udara yang disebut Clearance pada ILS.Pancaran Clearance pada Localizer mendominasi sudut 10º sampai 35º dari perpanjangan as pada kedua sisi perpanjangan landasan.Sinyal Clearance pada daerah tersebut lebih kuat dan dapat menanggulangi terhadap pantulan sinyal (yang tidak dikehendaki) yang dihasilkan oleh side lobe dari sinyal Course (sinyal normal).Pancaran sinyal Clearance juga sama pada Glide Slope, sinyal Clearance memperkuat sinyal modulasi 150 Hz (bagian bawah sudut pendaratan), untuk memastikan/menjamin indikasi terbang ke atas secara positip (positive fly up).Pancaran RF sinyal Clearance dihasilkan oleh pemancar yang kedua dan beroperasi sama seperti prinsip pemancar yang memancarkan RF sinyal Course, namun ada perbedaan RF / frekwensi kerja antara pemancar Clearance dengan pemancar Course yaitu sebesar 8 - 9 KHz.Perbedaan frekwensi kerja ini masih dalam lebar jalur frekwensi (bandwidth) dari penerima ILS pada pesawat, dan penerima ini akan memilih (“lock on”) sinyal yang lebih kuat.Bila sistem kedua Course dan Clearance tersebut dipakai untuk ILS disebut Dua Frekwensi Localizer/Glide Slope (Two Frequency Localizer/Glide Slope).Pancaran Marker Beacon berbentuk kipas vertikal (vertical fan shaped), dan tiap Marker mempunyai nada dan kode berlainan. Besarnya pancaran kipas vertikal tergantung dari penyetelan keluaran power (power output) dari Marker Beacon.Bila pesawat melewati Outer Marker penerima Marker Beacon pada pesawat akan menyalakan lampu merah lembayung (purple), melewati Middle Marker maka penerima akan menyalakan lampu kuning gading (amber), dan melalui Inner Marker akan menyalakan lampu putih.Tiap lokasi ILS mempunyai Identifikasi yang dipancarkan lewat Localizer dengan kode tertentu (ditetapkan) dengan nada 1020 Hz.Paramater yang kritis pada ILS dimonitor dengan memasang antena monitor dekat dengan antena yang memancarkan sistem ILS dan ini disebut monitor Near Field.Mungkin dipakai tambahan monitor yang tergabung dengan elemen radiasi (antena) disebut monitor Integral.Dalam beberapa hal dipasang tambahan monitor pada Inner Marker, monitor ini disebut monitor Far Field.Monitor tersebut selalu mengecek/mendeteksi sinyal yang dipancarkan dan memulai sistem kontrol untuk memindahkan ke pemancar standby atau mematikan bila terjadi parameter yang dimonitor dalam kondisi diluar toleransi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar