PRINSIP
SISTEM ILS
1.1. UMUM
ILS singkatan dari
Instrument Landing System adalah alat bantu navigasi yang memberi informasi
kepada penerbang untuk pendekatan menuju ke landasan.
ILS
dimaksud untuk memudahkan penerbang mengadakan pendekatan ke landasan terutama
pada waktu cuaca kurang baik dan visibility yang terbatas. Karena itu ILS dapat
meningkatkan banyaknya pendaratan dari suatu bandara pada segala cuaca.
1.2.
PENJELASAN ILS
Supaya aman melakukan
proses pendekatan atau pendaratan ke landasan adalah perlu memberikan informasi
yang tepat untuk posisi/jarak pesawat terhadap threshold landasan, posisi
terbang di sumbu/as (center line) landasan dan sudut pendaratan.
3
(tiga) komponen informasi dari sistem ILS.
a. Pemancar
Localizer sebagai pemandu kekanan/kekiri dari as landasan.
b.
Pemancar
Glide Slope sebagai pemandu sudut
pendaratan pada sumbu landasan.
c. Marker
Beacon (Inner, Middle dan Outer Marker Beacon) yang terletak pada jarak
tertentu dari threshold sebagai pemandu jarak horizontal terhadap threshold
landasan.
Dalam kondisi
tertentu peralatan DME dapat digunakan
sebagai pengganti Marker Beacon tersebut.
Localizer bekerja pada
frekwensi VHF antara 108 – 111.975 MHz dan umumnya dengan jangkauan penerimaan
± 25 NM. Jajaran antena Localizer
terletak ± 1000 feet (300 m) dari ujung (stop end) landasan dan umumnya
terletak tegak lurus dengan as landasan. Glide Slope bekerja pada
frekwensi UHF antara 328.6 MHz – 335.4 MHz dan umumnya dengan jangkauan
penerimaan ± 10 NM.
Antena Glide Slope
terletak pada jarak ±300 m dari threshold pendaratan dan ±120 m dari as
landasan.
Marker Beacon bekerja pada
frekwensi VHF pada frekwensi 75 MHz. Marker Beacon digunakan untuk memberi
informasi jarak terhadap threshold, sbb: Outer Marker terletak 7,2
Km dari threshold pendaratan, dimodulasi dengan nada (tone) 400 Hz dan
dikode/sandi dengan garis-garis. Middle Marker terletak
1050 m dari threshold pendaratan, dimodulasi dengan nada (tone) 1300 Hz dan
dikode/sandi dengan garis dan titik. Inner Marker terletak
antara 75 m dan 450 m dari threshold pendaratan, dimodulasi dengan nada (tone)
3000 Hz dan dikode/sandi dengan titik-titik. Dalam beberapa hal Marker
Beacon tidak dipasang, sebagai gantinya dapat dipasang DME pada Glide Slope
(co-located). Peralatan ILS pada umumnya terdiri dari Pemancar dual,
monitor, kontrol dan jajaran antena.
1.3.
TEORI ILS
Localizer maupun Glide
Slope bekerja dengan prinsip yang sama. Localizer
bekerja untuk memberikan informasi panduan horizontal, sedangkan Glide Slope
memberi informasi panduan vertikal.Pemancar
memancarkan frekwensi carrier yang dimodulasi AM (Amplitude Modulated) dengan
dua sinyal audio ialah 90 Hz dan 150 Hz.Bila pesawat pada posisi
sudut pendaratan dan perpanjangan as landasan, akan menerima sinyal modulasi 90
Hz dan 150 Hz yang sama besarnya (DDM=0).Dari
penjelasan ini dapat dilihat bahwa posisi pesawat adalah berhubungan dengan
perbedaan Modulation Depth 90 Hz dan 150 Hz.Untuk
Localizer DDM=0 bila posisi pesawat pada perpanjangan as landasan, sedangkan
untuk Glide Slope DDM=0 bila posisi pesawat pada posisi sudut pendaratan.Pada
Localizer modulasi sinyal 90 Hz mendominasi sebelah kiri perpanjangan as
landasan pendekatan dan 150 Hz mendominasi sebelah kanan perpanjangan as
landasan pendekatan.Untuk
Glide Slope modulasi sinyal 90 Hz mendominasi di atas sudut pendaratan (descent
path) dan 150 Hz mendominasi di bawah sudut pendaratan. Sudut pendaratan pada
umumnya 3 derajat.Karena
pancaran frekwensi yang dipakai Localizer maupun Glide Slope terpengaruh
terhadap pantulan pancaran dari bangunan, gunung-gunung. Bila perlu untuk
mengurangi pengaruh tersebut dapat menambahkan pancaran sinyal di udara yang
disebut Clearance pada ILS.Pancaran
Clearance pada Localizer mendominasi sudut 10º sampai 35º dari perpanjangan as
pada kedua sisi perpanjangan landasan.Sinyal
Clearance pada daerah tersebut lebih kuat dan dapat menanggulangi terhadap
pantulan sinyal (yang tidak dikehendaki) yang dihasilkan oleh side lobe dari
sinyal Course (sinyal normal).Pancaran
sinyal Clearance juga sama pada Glide Slope, sinyal Clearance memperkuat sinyal
modulasi 150 Hz (bagian bawah sudut pendaratan), untuk memastikan/menjamin
indikasi terbang ke atas secara positip (positive fly up).Pancaran
RF sinyal Clearance dihasilkan oleh pemancar yang kedua dan beroperasi sama seperti
prinsip pemancar yang memancarkan RF sinyal Course, namun ada perbedaan RF /
frekwensi kerja antara pemancar Clearance dengan pemancar Course yaitu sebesar
8 - 9 KHz.Perbedaan
frekwensi kerja ini masih dalam lebar jalur frekwensi (bandwidth) dari penerima
ILS pada pesawat, dan penerima ini akan memilih (“lock on”) sinyal yang lebih
kuat.Bila
sistem kedua Course dan Clearance tersebut dipakai untuk ILS disebut Dua
Frekwensi Localizer/Glide Slope (Two Frequency Localizer/Glide Slope).Pancaran
Marker Beacon berbentuk kipas vertikal (vertical fan shaped), dan tiap Marker
mempunyai nada dan kode berlainan. Besarnya pancaran kipas vertikal tergantung
dari penyetelan keluaran power (power output) dari Marker Beacon.Bila
pesawat melewati Outer Marker penerima Marker Beacon pada pesawat akan
menyalakan lampu merah lembayung (purple), melewati Middle Marker maka penerima
akan menyalakan lampu kuning gading (amber), dan melalui Inner Marker akan
menyalakan lampu putih.Tiap
lokasi ILS mempunyai Identifikasi yang dipancarkan lewat Localizer dengan kode
tertentu (ditetapkan) dengan nada 1020 Hz.Paramater
yang kritis pada ILS dimonitor dengan memasang antena monitor dekat dengan
antena yang memancarkan sistem ILS dan ini disebut monitor Near Field.Mungkin
dipakai tambahan monitor yang tergabung dengan elemen radiasi (antena) disebut
monitor Integral.Dalam
beberapa hal dipasang tambahan monitor pada Inner Marker, monitor ini disebut
monitor Far Field.Monitor
tersebut selalu mengecek/mendeteksi sinyal yang dipancarkan dan memulai sistem
kontrol untuk memindahkan ke pemancar standby atau mematikan bila terjadi
parameter yang dimonitor dalam kondisi diluar toleransi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar